“Lelaki memang egois, mereka hanya memikirkan diri sendiri. Mereka mudah berpindah hati, tanpa memikirkan orang yang menyayangi dan mengasihi mereka.”
Sebuah kutipan kalimat dari cerpen berjudul “Takkan Rapuh” pada buku Kronik Prahara cukup membawa perasaan para pembacanya. Kronik Prahara merupakan judul buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Septi Wahyuni, salah satu fasilitator di BennyInstitute. Buku ini di-launcing pada Selasa, 9 Juli 2019. Kronik Prahara berisikan 11 cerita pendek tentang kisah kehidupan sehari-hari yang penuh pesan dan keunikan tersendiri. Septi mengatakan, penulisan cerita pendek ini dimulai sejak tahun 2012-2018.
Bersamaan dengan launching buku tersebut, juga berlangsung acara “Book Talk” yang menghadirkan narasumber Septi Wahyuni – penulis Antologi Buku Kronik Prahara, dan dua tokoh penulis Sinta Ridwan dan Vudu Abdurrohman. Book Talk ini membahas tentang proses dan isi dari buku Kronik Prahara. Menurut Vudu, buku Kronik Prahara ini memiliki teknik-teknik tertentu dalam penulisannya, dimana dari setiap cerpennya, perempuan lah yang dijadikan tokoh utama dalam cerita. Kemudian menurut Sinta, terdapat satu cerita yang cukup menyentuh hati pada buku kumpulan cerpen tersebut. Sesi Book Talk diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh peserta residensi literasi digital dengan para narasumber. (nr)