Saya ga mungkin lupa kisah yang mengharukan ini, padahal sudah berlangsung ribuan hari nan-lalu tapi kenangan tentangnya selalu melekat sempurna di ingatan saya.
Desember 2015,
Saya sedang menemani sahabat saya interview di sebuah dealer mobil. Di ruangan itu hanya ada kami dan dua pria; satu berpenampilan necis dan satunya lagi amat-sangat sederhana.
Pria berpenampilan sederhana itu mendapat giliran pertama untuk interview, saat hendak melangkah terjadilah kejadian yang siapapun tak ingin mengalaminya apalagi di-saat-saat genting seperti ini. Sepatu kiri si pria sederhana ini terlepas telapaknya, benar-benar terlepas hingga tidak mungkin untuk dipakai.
Kami bertiga melongo namun tak sampai hitungan menit pria necis langsung membuka sepasang sepatunya dan dengan senyum hangat penuh persahabatan segera menyodorkan pada pria sederhana tadi. Pria sederhana tadi menerimanya dengan penuh ucapan terimakasih. (so sweet babe!)
Tentu saja kami langsung terpesona padanya, kami sempat mengobrol dan bertukar kontak tapi belum lama kami berbincang si pria necis tadi juga dipanggil interview di ruang lain! Kami bertiga saling berpandangan melongo kembali dengan lebih lebar! Demi melihat pria necis yang hanya menggunakan kaos kaki itu.
Bagaimana, apakah kami berdua harus membuka sepatu kami untuknya? (mau kah pria necis ini memakai hak runcing kami😁?) Dia tersenyum dengan percaya diri. Dia tetap masuk ke ruang interview tanpa menggunakan sepatu.
Suatu saat, ketika saya melihat-lihat pameran mobil (lihat aja iho ya hihihi) tanpa sengaja saya bertemu kembali denganya yang sedang bersama pria sederhana. Senangnya dia masih mengingat saya. Mereka bersahabat dan masih bekerja di dealer mobil tempat di mana kami bertemu waktu itu. Lebih senangnya lagi karena bisa menyaksikan langsung (lagi) persahabatan mereka ini.
What a wonderful moment!
Bahkan sepatu rusakpun bisa membawa sebuah berkah persahabatan yang tak terduga. Betapa indahnya konspirasi semesta ini…
💋