Seperti biasa setiap hari saya melakukan kegiatan perkuliahan saya, sesampai di kampus saya melihat wanita yang aneh tatapan dia kepada seseorang sangatlah menakutkan, tak ku hiraukan aku melanjutkan perjalananku menuju kampus, tak sengaja kami bertemu di perpustakaan tak tahu kenapa rasa penasaranku pad awanita itu ingin mengetahui karakter wanita tersebut, ku tanyakan kepada sahabatku tentang dia, dia adalah sindi anak ekonomi yang orangnya tertutup dan tidak suka bergaul dengan siapapun sampai sekarang dia hanya nyaman dengan kesunyian dan kesendiriannya rasa ingin tahuku kepadanya semakin besar kepada sindi. Keesokan harinya tak sengaja aku melihat sindi sendiri ditempat tinggi dan sepi sindi berteriak keras dan terlihat rasa kesal di wajahnya, saya mencoba mendekatinya “ hei kamu kenapa?” tak ada jawaban dari sindi “mungkin saya bisa bantu” disetiap hari bagiku 20 november akan mendekatkanku kepada kematian, dengan mengeluarkan air mata sindi menceritakan sindi mempunyai penyakit yang membunuhnyayaitu kanker,maka dariitu dia tak suka bergaul dan ingin menyendiri karna dia tahu tak ada satupun yang bisa membantunya. Kesedihan yang sindi rasakan dapat ku rasakan juga, selesai dia bercerita sejak itulah aku ingin membantunya dan mengasi waktu yang tersisa pada sindi. Sindi ingin menyelesaikan perkuliahannya sebelum kematianny. Keesokan harinya diperpustakan aku menemani sindi mencari buku dan dari sejak itu dia menjadi sahabatku. Tiga tahun kemudian sindi dan saya menyelesaikan studi taklama satu minggu setelah itu tepat pada tanggal 20november dimana kankernya berakhir sindipun pergi.