Senja
Aku sejenak terdiam dan termenung
Menatap mu dengan sepasang mata ini
Warna merah jingga yang sangat mempesona
Engkau seakan membuat semua yang menatapmu lupa
Ia waktu terindah yang berbatasan lagsung dengan nestapa
Ia terkadang berwarna merah jingga
Kadang juga hitam kelabu
Tetapi alam semesta selalu menerima senja apa adanya
Suara adzan telah dikumandangkan dengan merdu
Saatnya manusia memenuhi panggilan ilahi
Senja beranjak pergi dengan sendiri
Karna senja hanyalah ciptaan Nya
Tipu Daya Senja
Kau sangat lah elok dan menawan
Merah jingga mu seakan mengagumkan
Setiap mata tidak bisa lari dari hadapanmu
Kau hipnotis mereka dengan warna keemasanmu
Senja kau sangatlah berharga
Kau sangat lah mempesona
Dan kau sangat lah menggoda
Tapi dibalik senja ada kegelapan yang menunggu
Senja membuat lupa setiap mata yang memandangnya
Senja seakan memperlihatkan ia lebih penting
Senja membuat mata untuk tetap menatanya
Begitu indah tipu daya nya
Senja
Senja kehadiranmu begitu indah
Membuar suasana menjadi lebih megah
Tapi
Senja hari ini sangatlah berbeda
Ia seakan tidak ingin memperlihatkan kemegahannya
Tampak hanya awan gelap yang menutupinya
Hari ini
Penikmat senja tidak lah bahagia
Hati mulai merasa gunda
Senja yang dituggu tak kunjung datang
Ternyata harapku hanya sia-sia
Yang ada hanya awan hitam
Bio: namaku Anasari, lahir di Kotapadang 1 Februari 1999. Sedang menempuh pendidikan S1 di STKIP-PGRI Lubuklinggau, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, cita-citaku menjadi seorang Guru dan Penulis yang Profesional.