Oleh. Yanza Ahaddin Fahmi
‘Setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada masanya’, sering kita dengar sebagai kata penghibur di kala keterpurukan sedang melanda disebabkan roda kehidupan itu yang terus berputar. Perasaan itu sering muncul ketika kita terbuai dengan kehidupan seseorang yang menurut kita lebih bahagia dalam menjalani kehidupan di dunia ini yaitu, menurut saya adalah kehidupan ketika kita menjadi anak-anak dan remaja. Memang masa demi masa akan kita lalui di dunia ini, umur akan terus bertambah angkanya serta kita pasti akan menua pada waktunya. Secara masa kehidupan pada dasarnya kita pernah dan akan mengalami masa yang dinamakan masa anak-anak serta masa remaja. Di mana kedua masa itu adalah masa yang paling bahagia atau paling indah dikarenakan kehidupan kita hanya dihabiskan untuk bermain, berbeda ketika sudah menjadi dewasa seakan kita lupa caranya untuk bahagia disebabkan rutinitas dan beban hidup ala orang dewasa. Dengan demikian ketika kita sudah menjadi dewasa banyak yang merindukan kembali pada masa anak-anak atau masa remaja. Akan tetapi itu hanya menjadi kenangan karena bukan zamanya lagi kita mengalami masa itu dan sekarang telah digantikan oleh anak-anak yang hidup di masa sekarang.
Zaman Now atau zaman sekarang adalah masa yang kita hidup pada saat ini, kembali ke kata-kata roda kehidupan diatas bahwa setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada masanya maka zaman sekarang tergantung kita ada di posisi mana apakah kita masih disebut anak-anak, remaja, atau sudah melewati masa-masa itu. Belakangan, istilah Kids Zaman Now banyak digunakan pada saat ini untuk memberi julukan kepada yang awalnya menurut saya itu sebutan untuk anak-anak yang hidup di masa sekarang dengan pola pemikiran dan permainan yang berbeda dengan anak-anak yang lahir pada tahun 90an. Karena banyaknya acara televisi maupun meme di media sosial yang membandingakan kehidupan anak zaman sekarang dengan anak yang lahir pada tahun 90an. Ternyata istilah kids zaman now tersebut adalah merujuk dalam sebuah tulisan yang dimuat di republika.co.id (Salim, Satiwan; 2017) sebagai generasi Z yang lahir di rentang tahun 1995-2010. Jika dihitung, anak-anak generasi ini memiliki rentang usia 7-24 tahun dan saat ini sedang duduk di bangku sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Jika dilihat dari kategori umur saya adalah kelahiran tahun 1996 yang berarti saya masuk kategori Kids Zaman Now. Awalnya sih saya tidak terima karena menurut saya bukan anak-anak lagi dan juga saya sudah tidak duduk lagi dibangku sekolah maupun kuliah, kurang lebih bisa dikatakan sudah memasuki dunia orang dewasa, tetapi setelah mendengar penjelasan bahwa Kids Zaman Now adalah generasi Z yang artinya jauh lebih milenial dari generasi Y. Mengapa Generasi Z ? Hal ini disebabkan generasi Z sangat cakap menggunakan alat teknologi terutama gadget, yang telah memenangkan hati semua sebagai Kids Zaman Now. Sehingga, dalam satu hari pun tak akan pernah bisa membiarkan diri tanpa menggenggam gadget/smartphone. Akhirnya saya pun mengakui bahwa ciri-ciri diatas memanglah pas untuk mengatakan bahwa saya dan teman-teman kelahiran 1995-1999 juga termasuk Kids Zaman Now apabila dilihat dari ketergantungan dan kemahiran dalam memainkan gadget/smartphone karena memang saya sangat ketergantungan dengan gadget yang selalu saya bawa kapan pun dan di mana pun.