PUISI SENJA
SENJA
Senja kamu indah
Dengan cara kau melukiskan angkasa dengan warna jingga
Tapi, sayangnya keindahanmu hanya sementara
Dengan angkunya kau bisa datang dan pergi begitu saja
Senja,
Ada kalanya aku ingin memandangmu lebih lama
Akan tetapi, kau telah redup diselimuti gelap
Sampai mataku pun tak mampu melihat
Tapi, bayanganmu masih membekas
Membuat rasa kecewa
Kau pergi tanpa berpamitan
Senja
Keindahanmu membutakan pikiranku
Sekecewanya aku terhadapmu
Tapi dengan bodohnya, aku masih berharap
Menanti, bahkan ku luangkan waktuku hanya untuk mu
SENJA GURU KEHIDUPAN
Untuk mu senja terima kasih.
Dengan warna yang pancarkan di cakrawala
Mangajarkan aku bahwa kehidupan bukan tentang kebahagiaan semata
Tapi, juga tersirat kesedihan di dalamnya
Senja,
warnamu mengajajarkan suka duka kehidupan
Dengan warna merah cerah bahagia
Seakan manis seperti gula dan indah layaknya bunga
Kadang pula warna hitam berduka
Seakan menjadikannya sunyi, sedih akan kegelapan yang menemani
SENJA DAN FAJAR
Senja,
kamu hadir untuk mengucapkan selamat tinggal mentari
dengan cara menuangkan setiap warna di angkasa
akan keindahan yang luar biasa untuk mengakhiri hari
senja,
walau keindahanmu tak lama
hingga membuat hati redup akan kecewa
tapi, bodohnya aku masih setia
menunggu sampai kau lenyap akan gelap
meninggalkan sejuta keindahan
hanya tinggal kesunyian malam
dengan rasa dingin serta ketakutan yang mendalam
sampai fajar hadir menyambut sang mentari
menggantikan gelap malam menjadi terbit terang
mengubah kesunyian menjadi keceriaan
mengubah ketakutan menjadi kesenangan
Fajar,
Sinarmu membangunkan setiap insan yang terlelap
Menyambutnya dengan udara yang segar
Serta tawa ceria burung berkicau
Bahkan kau suguhkan keindahan mekarnya bunga untuk menyambut pagi itu
Fajar,
Kau bagai alarm yang menyadarkan ku dari mimpi senja yang indah
Membuatku terbangun untuk membangun hari yang baru
Dengan impian yang akan di gapai hari itu.
Kini aku tahu fajar dan senja sama indahnya untukku
Untuk senja, terima kasih
keindahanmu selalu membuatku ingin membangun mimpi yang indah
Dan untuk fajar, terima kasih
sinarmu membangunkanku dari mimpi yang indah untuk aku membangunnya manjadi nyata.
Rohani. Tanah Periuk, 28 Agustus 2001. Saat ini sedang menempuh Pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Lubuklinggau yaitu STKIP PGRI Lubuklinggau. Bercita-cita menjadi sukses